Tambak merupakan potensi utama Dusun Teluk Lombok yang mendukung perekonomian, ketahanan pangan, dan pelestarian lingkungan, berkat lokasinya di wilayah pesisir dengan akses air payau yang ideal untuk budidaya udang vaname, bandeng, atau polikultur. Tambak menghasilkan pendapatan melalui penjualan hasil panen ke pasar lokal, regional, bahkan ekspor, sekaligus menciptakan lapangan kerja dan mendiversifikasi mata pencaharian warga, mengurangi ketergantungan pada sektor lain seperti pertanian atau pariwisata.

Secara ekologi, tambak yang dikelola dengan baik dapat mencegah banjir, menyaring limbah organik dengan integrasi vegetasi seperti mangrove, dan mendukung keanekaragaman hayati sebagai habitat biota air lokal. Tambak juga berpotensi menjadi wisata edukasi, menarik wisatawan untuk belajar budidaya perikanan dan menikmati kuliner hasil tambak, seperti ikan asap atau kerupuk udang, yang meningkatkan pendapatan asli daerah. Namun, tantangan seperti limbah, kebutuhan modal, dan akses pasar perlu diatasi dengan teknologi ramah lingkungan, bantuan infrastruktur, dan kerjasama dengan pasar atau perusahaan pengolahan hasil laut untuk memaksimalkan potensi tambak secara berkelanjutan.